Pokok Bahasan :
- Makna dan Tujuan Implementasi
- Perencanaan Implementasi
- Hal Penting Dalam Implementasi
- Persiapan Dokumentasi
- Pemasangan Atau Konversi Sistem Baru Ke Sistem Lama
- Evaluasi Sistem Baru
- Lingkungan Pemrograman
- Programming Style
- Prinsip Portability & Reusable (Kemudahan & Penggunaan
- Ulang Komponen
- CASE Tools
- Merupakan tahap besar di akhir produksi Perangkat Lunak
- Tahap ini merupakan proses pembuatan kode program berdasarkan platform dan kesepakatan dengan customer.
- Merupakan tahap transformasi dari hasil desain ke dalam program yang dpt dijalankan pada komputer yang akan digunakan di dalam sistem.
- Baik buruknya implementasi sangat tergantung pada baik buruknya hasil final dari tahap desain
- Melibatkan pengintegrasian semua komponen rancangan sistem termasuk PL, konversi ke sistem operasi.
Pendekatan yang lebih metodis terhadap perancangan perangkat lunak adalah metode terstruktur yang terdiri dari serangkaian notasi dan panduan.
Proses implementasi melibatkan : 1. Perancangan 2.Pengeksekusian
Contoh Gambar Rencana Implementasi :
Hal-hal yang penting di lakukan dalam Implementasi :
- Persiapan Tempat, Diperlukan dokumentasi, yang perlu dipersiapkan : ( Ruang, listrik , pengujian burn in / simulasi pada vendor)
- Pelatihan Personil
- Cakupan Pelatihan
- Program Pelatihan
- Teknik dan Alat Bantu Pelatihan
- Software untuk pelatihan interaktif ( cth : CBT, ABT, VBT, VOD )
- Persiapan / pembuatan dokumen
- Konversi File & Sistem
- Konversi Langsung
- Konversi Paralel
- Konversi Phase-in
- Konversi Pilot
Konversi Langsung :
Konversi ini dilakukan dengan cara menghentikan sistem lama dan menggantikannya dengan sistem baru. Cara ini merupakan yang paling berisiko, tetapi murah. Konversi langsung adalah pengimplementasian sistem baru dan pemutusan jembatan sistem lama, yang kadang-kadang disebut pendekatan cold turì<ey. Apabila konversi telah dilakukan, maka tak ada cara untuk balik ke sistem lama.
Konversi ini dilakukan dengan cara menghentikan sistem lama dan menggantikannya dengan sistem baru. Cara ini merupakan yang paling berisiko, tetapi murah. Konversi langsung adalah pengimplementasian sistem baru dan pemutusan jembatan sistem lama, yang kadang-kadang disebut pendekatan cold turì<ey. Apabila konversi telah dilakukan, maka tak ada cara untuk balik ke sistem lama.
Pendekatan atau cara konversi ini akan bermanfaat apabila :
- Sistem tersebut tidak mengganti sistem lain.
- Sistem yang lama sepenuhnya tidak bernilai.
- Sistem yang barn bersifat kecil atau sederhana atau keduanya.
- Rancangan sistem baru sangat berbeda dari sistem lama, dan perbandingan antara sistem – sistem tersebut tidak berarti.
Kelebihan dan Kekurangan :
Kelebihan : Relatif tidak mahal
Kekurangan : Mempunyai risiko kegagalan yang tinggi.
Apabila konversi langsung akan digunakan, aktivitas-aktivitas pengujian
dan pelatihan yang dibahas sebelumnya akan mengambil peran yang sangat
penting.
Konversi Paralel (Parallel Conversion)
Pada konversi ini, sistem baru dan sistem lama sama-sama dijalankan. Setelah melalui masa tertentu, jika sistem baru telah bisa diterima untuk menggantikan sistem lama, maka sistem lama segera dihentikan. Cara seperti ini merupakan pendekatan yang paling aman, tetapi merupakan cara yang paling mahal, karena pemakai harus menjalankan dua system sekaligus. Konversi Paralel adalah suatu pendekatan dimana baik sistem lama dan baru beroperasi secara serentak untuk beberapa période waktu dan kebalikan dari konversi langsung. Dalam mode konversi paralel, output dari masing-masing system tersebut dibandingkan, dan perbedaannya direkonsiliasi.
Kelebihan dan Kekurangan :
Kelebihan : Memberikan derajad proteksi yang tinggi kepada organisasi dari kegagalan sistem baru.
Kekurangan : Besarnya biaya untuk penduplikasian fasilitas-fasilitas dan biaya personel yang memelihara sistem rangkap tersebut.
Ketika proses konversi suatu sistem baru melibatkan operasi paralel,
maka orang-orang pengembangan sistem harus merencanakan untuk melakukan
peninjauan berkala dengan personel operasi dan pemakai.
Konversi Bertahap (Phase-In Conversion)
Konversi ditakukan dengan menggantikan suatu bagian dari system lama dengan sistem baru. Jika terjadi sesuatu, bagian yang baru tersebut akan diganti kembali dengan yang lama. Jika tak terjadi masalah, modul-modul baru akan dipasangkan lagi untuk mengganti modul-modul lama yang lain. Dengan pendekatan seperti ini, akhirnya semua sistem lama akan tergantikan oleh sistem baru. Cara seperti ini lebih aman daripada konversi langsung. Dengan metode Konversi Phase-in, sistem baru diimplementasikan.
Beberapa kali, yang secara sedikit demi sedikit mengganti yang lama. la
menghindarkan dari risiko yang ditimbulkan oleh konversi langsung dan
memberikan waktu yang banyak kepada pemakai untuk mengasimilasi
perubahan. Untuk menggunakan metode phase-in, sistem harus disegmentasi.
Kelebihan dan Kekurangan :
Kelebihan : Kecepatan perubahan dalam organisasi tertentu bisa diminimasi, dan
sumber-sumber pemrosesan data dapat diperoleh sedikit demi sedikit
selama période waktu yang luas.
Kekurangan : Keperluan biaya yang harus diadakan untuk mengembangkan interface
temporer dengan sistem lama, daya terapnya terbatas, dan terjadi
kemunduran semangat di organisasi, sebab orang-orang tidak pernah merasa
menyelesaikan sistem.
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menerapkan sistem baru hanya pada lokasi tertentu yang diperlakukan sebagai pelopor. Jika konversi ini dianggap berhasil, maka akan diperluas ke tempat-tempat yang lain. Ini merupakan pendekatan dengan biaya dan risiko yang rendah. Dengan metode Konversi Pilot, hanya sebagian dari organisasilah yang mencoba mengembangkan sistem baru. Kalau metode phase-in mensegmentasi sistem, sedangkan metode pilot mensegmentasi organisasi.
Tahapan
Implementasi :
- Struktur dekomposisi, struktur data, dan identitas dipilih dan di kerjakan sampai prosedur desain mudah untuk ditata ulang dalam sebuah implementasi.
- Level abstraksi pada desain, misal class, modul, algoritma, struktur data, dan tipe data harus diwujudkan dalam implementasi.
- Antarmuka antara komponen sistem perangkat lunak harus diwujudkan secara jelas pada tahap implementasi.
-
Kode program tersebut harus dapat di cek konsistensinya pada setiap objek dan operasinya secara langsung menggunakan kompilator.