Pokok Bahasan dalam RPL :
1.Desain Data
2. Desain Arsitektur
3. Proses Desain Arsitektur
4. Pasca Pemrosesan Desain
5. Optimasi Desain Arsitektur.
A. Desain Data :
Desain data adalah aktivitas pertama dan terpentig dari empat aktivitas
desain yang dilakukan selama rekayasa perangkat lunak. Proses pemilihan
struktur dalam menentukan desain yang paling efisien sesuai kebutuhan.
B. Desain Arsitektur :
Desain arsitektur adalah untuk mengembangkan struktur program modular
dan merepresentasikan hubungan kontrol antar modul. Metode desain yang
disajikan pada bagian ini mendorong prekayasa perangkat lunak untuk
berkosentrasi pada desain arsitektur sebelum mencemaskan masalah
perpipaan.
C. Proses Desain Arsitektur :
Desain yang berorientasi pada aliran data merupakan suatu metode desain
arsitektur yang mengijinkan transisi yang baik dari model analisis ke
deskripsi desain dari struktur program.
Transisi dari aliran informasi (yang ditujukan sebagai diagram aliran data) kestruktur dilakukan bagian dari proses 5 langkah :
Transisi dari aliran informasi (yang ditujukan sebagai diagram aliran data) kestruktur dilakukan bagian dari proses 5 langkah :
- Tipe aliran informasi dibangun
- Batas aliran diindikasikan
- DFD dipetakan didalam struktur program
- Hirarki kontrol ditentukan dengan pemfaktoran
- Struktur resultan disaring atau diperhalus dengan menggunakan pengukuran desain dan heuristik
Aplikasi dari pemetaan transaksi dan transformasi yang berhasil kemudian
ditambahkan pada dokumentasi tambahan yang dibutuhkan sebagai bagian
dari desain arsitektur. Setelah struktur dikembangkan dan disaring,
tugas – tugas berikut harus dilakukan :
- Mengembangkan narasi pemerosesan untuk masing – masing modul.
- Menyediakan deskripsi interface untuk masing – masing modul.
- Menentukan struktur data local dan global.
- Mencatat semua batasan desain.
- Mengkaji desain.
- Mempertimbangkan “optimasi” (bila perlu dan dibenarkan).
Desainer perangkat lunak harus memperhatikan perkembangan representasi
perangkat lunak yang akan memenuhi semua fungsi dan persyaratan kinerja
dan penerimaan jasa berdasarkan pengukuran desain kualitas.
Usul pendekatan berikut ini untuk perangkat lunak kinerja – kritis dalam optimasi desain arsitektur :
- Kembangkan dan saringlah struktur program tanpa memperhatikan optimasi kinerja – kritis.
- Gunakan peranti CASE yang mensimulasi kinerja run – time untuk menisolasi area inesifiensi.
- selama iterasi desain selanjutnya, pilihlah modul yang dicurigai dan dengan hati – hati kembangkanlah prosedur (algoritma – algoritma) untuk efisiensi waktu.
- Kodekan sebuah bahasa pemerograman yang sesuai.
- Instrumentasikan perangkat lunak untuk mengisolasi modul yang menjelaskan utilisasi proses yang berat.
- Bila perlu, Desain ulang atau kodekan kembali bahasa yang tergantung pada mesin untuk meningkatkan efisiensi.
Memberikan suatu gambaran mengenai struktur program kepada perekayasa perangkat lunak. Fokus Desain Interface :
- Desain interface antar modul
- Desain interface antara perangkat lunak dan entitas eksternal (produser & konsumen)
- Desain interface manusia dengan komputer
Ada empat
model yang berbeda pada saat manusia-komputer/ human-komputer interface
(HCL) akan didesain. Perekayasa perangkat lunak menciptakan sebuah
model desain, perekayasa perangkat lunak membangun model pemakai,
pemakai akhir mengembangkan citra mental yang sering disebut user’s
model atau perception, dan implementer sistem menciptakan system image.
Model
desain dari keseluruhan sistem menggabungkan data, arsitektur,
interface, dan representasi prosedural dari perangkat lunak.
Model
pemakai menggambarkan profil para pemakai akhir dari sistem. Untuk
membangun interface pemakai yang efektif, semua desain harus dimulai
dengan suatu pemahaman terhadap pemakai yang dimaksudkan, meliputi
profil, usia, jenis kelamin.
Para pemakai juga dapat dikategorikan sebagai :
- Orang baru
- Pemakai intermiten yang banyak pengetahuan
- Pemakai yang banyak pengetahuan dan sering
Citra sistem merangkai manifestasi bagian
luar dari sistem berbasis computer (tampilan luar dan “rasa”
interface), dengan semua informasi yang mendukung (buku-buku, manual,
pita video) yang menggambarkan sintaksis dan semantik sistem.
H. Desain Prosedural
Tujuan: untuk menetapkan detail algoritma yang akan dinyatakan dalam suatu bahasa tertentu
Desain prosedural dilakukan setelah diselesaikannya perancangan desain data, arsitektur, dan antar muka software.
I. Coding
Program Design Language (PDL)
adalah pseudocode atau suatu bahasa keseluruhan yang sintaksnya dari bahasa tertentu (pemrograman terstruktur).
Tujuan Metode Desain Adalah :
1. Menjelaskan maksud dari arsitektur PL dan kenapa sangat penting.
2. Memhami model data, struktur data, database, data warehouse, desain data pada level komponen.
Pengertian Desain Data :
Desain data adalah
aktivitas pertama dan terpentig dari empat aktivitas desain yang
dilakukan selama rekayasa perangkat lunak. Proses pemilihan struktur
dalam menentukan desain yang paling efisien sesuai kebutuhan.
Tujuan: Untuk mendapatkan struktur data yang baik sehingga diperoleh program yang lebih modular dan mengurangi kompleksitas pengembangan software.
Berikut Prinsip-Prinsip Desain Data :
- Prinsip analisis sistematik yang diaplikasikan pada fungsi dan perilaku seharusnya diaplikasikan juga pada data.
- Semua struktur data dan operasi yang dilakukan pada masing-masing struktur data harus diidentifikasi.
- Kamus data harus dibangun dan digunakan untuk menentukan baik data maupun desain program.
- Keputusan desain data tingkat rendah harus ditunda sampai akhir proses desain.
- Representasi stuktur data hanya boleh diketahui oleh modul-modul yang harus menggunakan secara langsung data yang diisikan didalam struktur terseb ut.
- Pustaka struktur data dan operasi yang berguna yang dapat diaplikasikan pada struktur data tersebut harus dikembangan.
- Desain PL dan bahasa pemrograman harus mendukung spesifikasi dan realisasi dari tipe-tipe data absktrak.
Serangkaian langkah desain yang mengijinkan sebuah DFD dengan karakteristik aliran transformasi untuk dipetakan ke dalam tempalte yang telah ditentukan untuk struktur program.
Langkah-langkah :
- Kaji model sistem fundamental.
- Kaji dan saring diagram aliran data untuk PL.
- Tentukan apakah DFD memiliki karakteristik aliran transformasi atau transaksi.
- Isolasi pusat transformasi dengan mengkhususkan batas aliran masuk dan keluar.
- Lakukan “pemfaktoran tingkat pertama”.
- Lakukan “pemfaktoran tingkat kedua”.
- Saringlah struktur program iterasi pertama dengan menggunakan heuristik desain bagi kualitas perangkat lunak yang telah ditingkatkan.
Pemetaan Transaksi :
Langkah-Langkah :
Langkah-Langkah :
- Kaji model sistem fundamental.
- Kaji dan saring diagram aliran data untuk PL.
- Tentukan apakah DFD memiliki karakteristik aliran transformasi atau transaksi.
- Identifikasi pusat transaksi dan karakteristik aliran sepanjang masing-masing jalur aksi.
- Petakan DFD pada sebuah struktur program yang sesuai dengan pemrosesan transaksi.
- Faktorkan dan saringkan struktur transaksi dan struktur masing-masing jalur aksi.
- Saring struktur program iterasi pertama dengan menggunakan heuristik desian untuk kualitas PL yng dikembangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar